Sponsored
Indikator Untuk Mengetahui Kesehatan Vagina - Dibandingkan alat kelamin pria, vagina pada wanita memang lebih sering
bermasalah karena letaknya yang berada di dalam. Bila kebersihannya tak
benar-benar dijaga dengan baik, gangguan seperti gatal, bau dan
keputihan kerap kali terjadi.
Sayangnya, tidak sedikit wanita yang malu bertanya ketika dirinya merasa ada yang salah dengan alat vitalnya tersebut. Ada tiga indikator yang bisa Anda jadikan acuan untuk memeriksa sendiri keadaan vagina, yaitu sebagai berikut :
Bau
Normalnya vagina tidak berbau, namun bila muncul bau tidak sedap seperti bau anyir, ada kemungkinan telah terjadi infeksi jamur dan bakteri. Selalu menjaga kebersihan Vagina adalah salah satu cara untuk menghindari bau tidak sedap pada vagina.
Kadar Kelembapan
Caranya mudah, masukkan jari kelingking ke dalam mulut dan sentuh dinding mulut Anda. Rasakan kelembabannya. Seperti itulah kira-kira kelembaban normal vagina. Kelembapan bisa berkurang karena beberapa hal antara lain menopause. Bila kelembapan berkurang, tidak perlu terlalu dipermasalahkan, kecuali bila Anda merasa keadaan ini mengganggu hubungan intim Anda dengan pasangan. Solusinya antara lain gunakan lubrikan (pelumas buatan), konsumsi produk kedelai dan vitamin E.
Keluar Cairan atau Lendir ?
Normal tidaknya lendir atau cairan yang keluar dari vagina bisa dilihat dari warna dan kepekatannya. Normalnya, lendir berwarna bening dan kepekatannya seperti baby oil atau putih telur. Biasanya terjadi menjelang masa subur dan di saat masa subur. Bila warnanya putih dan lebih pekat seperti body lotion, masih tergolong normal karena biasa terjadi setelah ovulasi atau masa subur berakhir atau ketika terangsang secara seksual.
Keadaan yang tidak normal adalah ketika cairan yang keluar kental dan warnanya kekuningan, kehijauan, atau kecoklatan, karena telah terjadi peradangan serta infeksi bakteri dan jamur. Penyebabnya antara lain penggunaan obat antibiotika dalam waktu lama, sehingga keseimbangan flora normal terganggu. Bisa juga karena sistem kekebalan tubuh yang tidak bekerja sebagaimana mestinya, penggunaan pil KB, atau hubungan seks yang tidak sehat.
Pada umumnya, para wanita pernah mengalami keadaan yang tidak normal. Tapi bila ini terjadi pada Anda, ada baiknya segera konsultasikan dengan dokter. Selain itu, konsumsi minuman yang mengandung probiotik bisa membantu menjaga keseimbangan flora normal di daerah kewanitaan.
Semoga bermanfaat. Sumber : detik.com
Sayangnya, tidak sedikit wanita yang malu bertanya ketika dirinya merasa ada yang salah dengan alat vitalnya tersebut. Ada tiga indikator yang bisa Anda jadikan acuan untuk memeriksa sendiri keadaan vagina, yaitu sebagai berikut :
Bau
Normalnya vagina tidak berbau, namun bila muncul bau tidak sedap seperti bau anyir, ada kemungkinan telah terjadi infeksi jamur dan bakteri. Selalu menjaga kebersihan Vagina adalah salah satu cara untuk menghindari bau tidak sedap pada vagina.
Kadar Kelembapan
Caranya mudah, masukkan jari kelingking ke dalam mulut dan sentuh dinding mulut Anda. Rasakan kelembabannya. Seperti itulah kira-kira kelembaban normal vagina. Kelembapan bisa berkurang karena beberapa hal antara lain menopause. Bila kelembapan berkurang, tidak perlu terlalu dipermasalahkan, kecuali bila Anda merasa keadaan ini mengganggu hubungan intim Anda dengan pasangan. Solusinya antara lain gunakan lubrikan (pelumas buatan), konsumsi produk kedelai dan vitamin E.
Keluar Cairan atau Lendir ?
Normal tidaknya lendir atau cairan yang keluar dari vagina bisa dilihat dari warna dan kepekatannya. Normalnya, lendir berwarna bening dan kepekatannya seperti baby oil atau putih telur. Biasanya terjadi menjelang masa subur dan di saat masa subur. Bila warnanya putih dan lebih pekat seperti body lotion, masih tergolong normal karena biasa terjadi setelah ovulasi atau masa subur berakhir atau ketika terangsang secara seksual.
Keadaan yang tidak normal adalah ketika cairan yang keluar kental dan warnanya kekuningan, kehijauan, atau kecoklatan, karena telah terjadi peradangan serta infeksi bakteri dan jamur. Penyebabnya antara lain penggunaan obat antibiotika dalam waktu lama, sehingga keseimbangan flora normal terganggu. Bisa juga karena sistem kekebalan tubuh yang tidak bekerja sebagaimana mestinya, penggunaan pil KB, atau hubungan seks yang tidak sehat.
Pada umumnya, para wanita pernah mengalami keadaan yang tidak normal. Tapi bila ini terjadi pada Anda, ada baiknya segera konsultasikan dengan dokter. Selain itu, konsumsi minuman yang mengandung probiotik bisa membantu menjaga keseimbangan flora normal di daerah kewanitaan.
Semoga bermanfaat. Sumber : detik.com
0 comments:
Posting Komentar