Sponsored
3 Risiko Pasca Melahirkan yang Sering Dialami Wanita - Setelah seorang ibu melahirkan anak, biasanya perhatian ibu maupun ayah terfokus pada nutrisi agar bayi yang lahir sehat. Padahal, masa pasca persalinan juga tak kalah penting. Di masa ini, ibu 
menghadapi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kondisi kesehatan.
Berikut ini adalah 3 resiko yang biasanya dialami pasca melahirkan :
Vaginal prolapse
Salah satu risiko yang dialami 
ibu pasca melahirkan adalah vaginal prolapse atau keluarnya sebagian 
rahim dari mulut vagina. Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan awam 
'turun berok'. Risiko ini tidak hanya muncul pasca persalinan normal, 
tetapi juga pada pasca operasi caesar.
Sekitar 
25 persen perempuan memiliki risko rusak jaringan dasar panggul selama 
kehamilan. Kondisi ini yang memungkinkan terjadinya vaginal prolapse. 
Selain itu, risiko kemungkinan munculnya kondisi ini akan semakin parah 
dengan peningkatan usia dan jika perempuan tersebut kurang olahraga. 
Gejala
 yang mungkin muncul adalah adanya tekanan pada dasar panggul dan rasa 
tidak nyaman saat berhubungan intim. Namun, vaginal prolapse bisa 
dicegah dengan senam Kegel atau olahraga dasar panggul. Konsultasikan 
sebelumnya dengan dokter kandungan Anda.
Inkontinensia urine atau feses
Inkontinensia
 adalah saat di mana seseorang tidak bisa menahan buang air kecil atau 
bahkan buang air besar. Biasanya urine atau feses akan keluar secara 
tidak sengaja saat sedang batuk atau bersin. Kondisi ini muncul sebagai 
akibat melemahnya otot-otot dinding pelvis yang menopang rahim dan 
kandung kemih, akibat tekanan janin semasa hamil.
Sama seperti vaginal prolapse, kondisi ini bisa dicegah dan diatasi dengan melakukan senam Kegel atau olahraga dasar panggul.
Kerapuhan tulang
Kerapuhan
 tulang atau osteoporosis rentan dialami oleh ibu pasca melahirkan, 
khususnya saat menyusui. Di masa menyusui, ibu mengalami penurunan kadar
 kalsium hingga 20 persen. Sebab, proses hamil dan menyusui dapat 
mengurangi deposit kalsium di dalam tubuh. Meskipun begitu, bukan 
berarti ibu tidak boleh menyusui, sangat dianjurkan 
agar ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Untuk menjaga asupan 
kalsium tetap tercukupi saat hamil, dianjurkan para ibu 
menyusui dengan cara rajin minum susu. Masukkan juga makanan yang 
mengandung kalsium dalam menu makan sehari-hari seperti jeruk, kedelai, 
brokoli, yoghurt, almond dan keju. Selain itu, olahraga dan rajin 
memeriksa kondisi tulang dengan melakukan bone densitometry juga sangat 
dianjurkan agar kepadatan tulang dapat terkontrol dan terjaga. 
Sumber : detik.com 
0 comments:
Posting Komentar