Sponsored by

Kamis, 13 Juni 2013

3 Risiko Pasca Melahirkan yang Sering Dialami Wanita

Sponsored
3 Risiko Pasca Melahirkan yang Sering Dialami Wanita - Setelah seorang ibu melahirkan anak, biasanya perhatian ibu maupun ayah terfokus pada nutrisi agar bayi yang lahir sehat. Padahal, masa pasca persalinan juga tak kalah penting. Di masa ini, ibu menghadapi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kondisi kesehatan.

Berikut ini adalah 3 resiko yang biasanya dialami pasca melahirkan :


Vaginal prolapse
Salah satu risiko yang dialami ibu pasca melahirkan adalah vaginal prolapse atau keluarnya sebagian rahim dari mulut vagina. Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan awam 'turun berok'. Risiko ini tidak hanya muncul pasca persalinan normal, tetapi juga pada pasca operasi caesar.

Sekitar 25 persen perempuan memiliki risko rusak jaringan dasar panggul selama kehamilan. Kondisi ini yang memungkinkan terjadinya vaginal prolapse. Selain itu, risiko kemungkinan munculnya kondisi ini akan semakin parah dengan peningkatan usia dan jika perempuan tersebut kurang olahraga.

Gejala yang mungkin muncul adalah adanya tekanan pada dasar panggul dan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim. Namun, vaginal prolapse bisa dicegah dengan senam Kegel atau olahraga dasar panggul. Konsultasikan sebelumnya dengan dokter kandungan Anda.


Inkontinensia urine atau feses
Inkontinensia adalah saat di mana seseorang tidak bisa menahan buang air kecil atau bahkan buang air besar. Biasanya urine atau feses akan keluar secara tidak sengaja saat sedang batuk atau bersin. Kondisi ini muncul sebagai akibat melemahnya otot-otot dinding pelvis yang menopang rahim dan kandung kemih, akibat tekanan janin semasa hamil.

Sama seperti vaginal prolapse, kondisi ini bisa dicegah dan diatasi dengan melakukan senam Kegel atau olahraga dasar panggul.


Kerapuhan tulang
Kerapuhan tulang atau osteoporosis rentan dialami oleh ibu pasca melahirkan, khususnya saat menyusui. Di masa menyusui, ibu mengalami penurunan kadar kalsium hingga 20 persen. Sebab, proses hamil dan menyusui dapat mengurangi deposit kalsium di dalam tubuh. Meskipun begitu, bukan berarti ibu tidak boleh menyusui, sangat dianjurkan agar ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Untuk menjaga asupan kalsium tetap tercukupi saat hamil, dianjurkan para ibu menyusui dengan cara rajin minum susu. Masukkan juga makanan yang mengandung kalsium dalam menu makan sehari-hari seperti jeruk, kedelai, brokoli, yoghurt, almond dan keju. Selain itu, olahraga dan rajin memeriksa kondisi tulang dengan melakukan bone densitometry juga sangat dianjurkan agar kepadatan tulang dapat terkontrol dan terjaga. 

Sumber : detik.com

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Live Healthy - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger